SEKSUALIITAS dan PORNO dalam AL-QUR’AN
APA ITU SEKS
DAN PORNO?
Siapa yang tida
tertarik untuk membecirakan?
Membicarakan tentang seks sangat menarik untuk dinikmati dan
direnungi oleh manusia, mengapa? Karena seks selalu berkaitan dengan manusia,
baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan seksualitas selalu menjadi persoalan
dalam kehidupan manusia seja dulu sampai kini.
Kata seks
berasal dari bahasa inggris yaitu “sex” yang berarti jenis kelaamin. Jadi seks
selau berkaitan dengan jenis kelamin laki-lai maupun perempuan. Sedangkan kata
“Porno” berasal dari kata bahasa Yunani “Porne” yang berarti pelacur atau
sundal. Dengan kata lain Porno dapat diartikan sebagai sifat cabul atau asusila
yang baik tercakup dalam tulisan, gambar, lukisan, kata-kata, lisan, pikiran,
maupun tarian. Jadi porno merupakan hal yang selalu berkaitan dengan yang bisa
merangsang seksualitas, baik melalui tulisan, lisan, gambar, pikiran, kata-kata
atau tarian.
Sebenarnya seks
adalah hal yang biasa yang dilakuukan oleh manusia, selama hal itu dilakukan
secara biasa. Dalam pasangan suami istri seks bukanlah hal yang terlarang dan
porno kecuali jika perbuatan seks tersebut ditontontan kepada umum. Egitu juga
dengan bertelanjang bugil, berciuman, seks terbuka, dsb. Maka hal tersebut
harus dialkukan ditempatkan pada porsi yang jels dalam mebicarakan seks dan
porno. Seks secara fitrah merupakan perbuatan yang memenag diperuntukanuntuk
manusia upaya untu melestarikan keturunan dan moral untuk mendekati lawan
jenisnya, untuk itu sebaiknya seks dilakukan dengan cara halal bukan dengan
cara haram.
SEJARAH SEKS
DAN PORNO
Sejarah sudah mencatat perjalan adam di surga sampai kebumi. Adam
disaat berada adisurga butuh seorang pendamping seorang wanita, yatu Hawa
sebagai istri Adam yang dapat menenangkan jiwanya. Nama Hawa dalam al-Qur’an
tidak disebutkan kecuali dengan sebutan
wajauzuka, sedangkan kita menyebutnya Hawa?
Hawa sebagai
pendamping Adam sebagai “wajauzuka” dan Adam banyak disebut namanya dalam
Al-Qur’an sebanyak 25 kali dalam ayat dan 9 surat. Maka Hawa dijadikan sebagai
istri Adamdan keduany saling memakan buah khuldi karena bisikan syetan yang
membuat keduanya menjadi telanjang dan terusir dari surga. Hal tersebut
diceritakan alam Al-Qur’an yaitu:
“Ular adalah binatang yang paling licik dari segala biatang yang
ciptakan Allah. Ular itu bertanya kepada Hawa apakah Allah benar-benar melarang
kalian memakan buah di pohon-pohon yang ada ditaman ini? Lalu Hawa menjawab
bahwwa mereka dibolehkan memakan buah-buahan yang berada di taman kecuali buah khuldi.
Allah melarang kami untuk memakan ataupun menyentuh buah itu, jika kami
melakukannya maka kami akan mati. Lalu ular menjawab,, itu tidak benar, buah
itu sanngat enak, kalian tidak akan mati. Allah mengatakan itu karena Allah
tahu jika kalian makan buah itu, pikiran kalian akan terbuka, kalian akan
menjadi seperti Allah dan mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk. Hawa
melihat pohon itu sangat indah dan buahnya terlihat ena untuk dimakan. Dan
Hawaberfikir alangkah baiknya jika ia menjadi arif, sebab itu Hawa memetik buah
tersebut lalu memakannya dan memberikan juga kepada Adam, dan Adampun
memakannya. Setelah memakan buah itu, pikiran mereka terbuka dan mereka
tersadar bahwa mereka sedang telanjang, Lalu mereka menutupi badan mereka
dengan daun ara yang mereka rangkai”.
Kemudian Al-Qur’an menggambarkan
peristiwa tersebut dalam surat Al-Baqarah/2:35-36 dan dalam surat
At-Thaha/20:117-122, yang artinya sebagai berikut:
“Dan kami berfirman: Hai Adam,
diamilah oleh kamu dan istrimu di surga ini, dan makanlah makanan yang lagi
baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang
menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang dzalim. Lalu keduanya digelincirkan
oleh syetan dari surga itu dan dikeluarkan dari semula dan kami berfirman:
Turunlah kamu sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada
tempat kediaman dibumi dan kesenangan hidup sampai watu yang ditentukan” (QS
Al-Baqarah/2:35-36.
Maka kami berfirman: Hai Adam,
sesungguhnya ini(iblis) adalah musuh bagimu dan istrimu, maka janganlah
sekali-kali ia mengeluarkan kalian berdua dari surga, yang menyebabkan kamu
menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tida akan kelaparan didalamnya dan tida akan
telanjang. Dan kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak akan pula ditimpa pans
matahari didalamnya. Kemudian syaitan membisikan pikiran jahat kepadanya,
dengan berkata: wahai Adam, maukah kamu ku tunjukkan pohon khuldi dan kerajaan
yang tida akan binasa? Maka keduanya memakan buah itu, lalu nampaklah bagi
keduanya aurat-auratnya dan mulailah dari keduanya menutupi dari daun-daun dari
surga, durhakalah Adam kepada Allah dan sesatlah ia. Kemudain Allah memilihya
dan kemudian Dia menerima taubatnya dan memberi petunjuk” (QS.
Thaha/20:117-122.
Berdasarkan kedua ayat tersebut,
bahwa ketelanjangan dan keterbukaan auratnya Adam dan Hawa disebabkan karena
mereka memakan buah yang Allah larang untuk dimakan yaitu buah Khuldi atas
bisikan syaitan menurut Al-Qur’an, sedangkan menerut buku Bibe kitu karena
rayuan ular yang picik.
Dapat disimpulkan,
ketelanjangan Adam dan Hawa ini merupakan awal perbuatan porno atau tipu daya
iblis, sebab dilihat dari penjelasan kedua surat Al-Qur’an tersebut jelas dikatakan
bahwa Adam dan Hawa tidak ingin terlihat auratnya sehingga mereka berusaha
untuk menutupi dengan dedaunan yang ada di surga atas kelemahan dan
kekhilafannya, maka Allah mengampuni keduanya.
Dapat diartikan
bahwa seks sebagai kebutuhan manusia untuk meneruskan keturunan sesuai dengan
syariat Allah, karena dengan seks akan melahirkan peradaban bagi umat manusia.
Namun sebaliknya, jika seks tanpa syariat Allah maka kan membawa kehancuran
bagi peradaban manusia. Sejarah telah membuktikan bahwa banyak diantara
peradaban yang telah dibangun oleh manusia runtuh aibat ulah mereka yang
terbenam dalam lumpur seksualitas. Kehancuran seperti inipun mungkin akan
berulang, dan sudah mengancam peradaban Barat masa kini sebagai hasil dari
kebebasan seks tanpa kendali dan amat sangat diagung-agungkan.
Seks tanpa pernikahan akan
menimbulkan perlaku yang tidak sehat sehingga menimbulakan perzinahan,
ppemerkosaan, sodomi, dan seks bebas dengan lawan jenis maupun dengan binatang.
Hubungan seks tersebutlah yang akan menotori arti seks yang diberikan oleh
Allah swt kepada manusia. Karena hubungan sekas tanpa pernikahan adalah haram
hukumnya dan hubungann seks yang dihalalkan yaitu seks setelah melakukan
pernikahan.
Begitupula
dengan mereka yang melakukan porno yang diharamkan, seperti telanjang didepan
umung, memajang foto bugil dimajalah, mengumbar kecabulan didepan umum, dan melaukan
seks bebas dimuka umum atau mengumbar tubuh seksinya. Sedangkan porno yang
dihalalkan seperti melakukan seks bagi pasangan suami istri, mandi telanjang
dikamar mandi, dan bayi yang menetek kepada Ibunya.
Pada dasarnya
seks dan porno selalu mewarnai sejarah kehidupan manusia sejak dulu dan sampai
kini, dan bahkan saat ini seks bebas terjadi dimana mana, telanjang bagi
beberapa manusia merupakan hal yang biasa.
Sebenarnya seks
dan porno itu adalah hal yang biasa tergantung seseorang yang melakukannya,
Jika manusia
menyadari akan pentingnya bimbingan agama maka mereka tidak akan melaukan
hubungan seks diluar nikah, karena menurut Asmu’i seks berkaitan dengan tata
nilai kehidupan manusia yang lebih tinggi. Hubungan seksual ditunjukkan untuk
menjaga siklus kehidupan manusia, dan merupakan salah satu ekspresi perasaan
cinta antara individu, dimana adanya daya tarik dan panca indera ikut berperan dan mendapatkan
kenikamatan dalam kehidupannya.
Kenikmatan hubungan seksual yang
dapat dirasakan oleh seluruh organ tubuh manusia, baik secara fisik dan juga
aspek psikologi dan emosi. Oleh karena itu hu ungan seks yang baik adalah
hubbungan seks heterososial yang dikaitkan dengan norm, ajaran agama,
kebudayaan, dan pengetahuan manusia yang harmonis disertai dengan rasa cinta,
sehingga terciptalah keluarga yang bahagia dan sejahtera yang didambakan oleh
calon pasangan suami istri dan bahkan oleh semua orang. Maka lakukanlah
hubungan seksual atas dasar agama maka akan mendapatkan keluarga yang saiah,
mawaddah, warohmah karena perbuatan itu merupakan ibadah dan berpahala. Berbeda
dnegan hubungan seks tanpa nikah yang syah secara agama dan hukum maka itu
termasuk zina dan keji, serta perbuatan dosa dan mengotori kesucian diri merea
sendiri.
Selesai sudah
memaparan sederhana tentang seks dari penulis, penulis memiliki dua pertanyaan
nih untuk blogger.
Pertama, Adam
dan Hawa saja tergoda oleh godaan syaitan dan rayuan ular yang picik lalu bagaimana
dengan kita yang hanya manusia biasa? Kedua lalu bagaimana dengan Mariam yang
melahirkan Nabi Isa yang tanpa melakukan seks dengan siapapun?
MAN JADDA WA
JADA
Komentar
Posting Komentar