PERBEDAAN TUGAS DAN BIDANG KERJA
GURU BK DAN PSIKOLOG PENDIDIKAN
Disusun
oleh :
Opah
Nadya 2285150012
Selvira
Septianti 2285150015
Ilma
Halimatus Sadiah 2285150024
Nabilah
Nur Nailah 2285150039
Hanifah
Nurfauziah 2285150031
Saat
ini Psikologi pendidikan maupun guru bimbingan dan konseling masih di anggap
sama dalam hal pekerjaan. Meski jenjang pendidikan yang di tempuh berbeda namun
masih banyaknya kekeliruan yang terjadi. Dalam artikel ini kami akan membahas
apa saja perbedan tugas dan bidang kerja guru bimbingan dan konseling dengan
psikolgi pendidikan.
1. Psikolog pendidikan memiliki ruang lingkup
kerja yang luas. Psikolog pendidikan menyelesaikan masalah pendidikan sejak
pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah, dan
sebagainya. Dengan demikian, psikolog pendidikan memiliki peranan penting dalam
mencari titik temu dengan tantangan pendidikan pada suatu bangsa. Untuk dapat
melihat luasnya cakupan kerja dari psikolog pendidikan, ruang lingkupnya,
yaitu:
- Melakukan assesment dan intervensi individual murid sekolah
- Konsultasi mengenai keberfungsian sistem sekolah
- Melakukan assesment pada anak-anak pra-sekolah di rumahnya, dan di sekolah (play group), untuk memberikan rekomendasi alur sekolahnya
- Rekruitmen dan seleksi staf sekolah
- Melakukan penelitian dan evaluasi di sekolah, misalnya anak-anak yang mengalami autis
- Pelatihan, misalnya memberikan pelatihan ketrampilan konseling, pelatihan untuk guru dalam menghadapi anak yang sulit belajar atau dyslexia, pelatihan keterampilan sosial, stress management, dan adolescent counseling
- Assesment orang dewasa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
- Memberikan advice pendidikan yang berkaitan dengan penilaian formal di sekolah yang terkait dengan peraturan-peraturan pendidikan
- Konseling terhadap orang tua murid, khususnya mengenai perilaku anaknya
- Assesment terhadap kebutuhan pendidikan khusus dan disable, anak-anak cacat fisik atau neurologis, dukungan serta kebutuhan dalam setting sekolahnya
- Terapi keluarga, terapi individual untuk anak yang mengalami masalah emosional, masalah keluarga
Dengan demikian, psikolog
pendidikan dapat membantu sekolah secara keseluruhan, sehingga sekolah tersebut
menjadi lebih efektif dalam mendukung kebutuhan khusus dari murid dalam
pendidikan, mengembangkan prosedur perilaku yang efektif, mengembangkan
kebijakan lebih efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas sekolah,
dan membicarakan tantangan lain yang menjadi minat staf sekolah. Upaya yang dilakukan oleh psikolog pendidikan
ini dapat meningkatkan atau mengembangkan kehidupan anak secara positif.
Dalam melakukan tugas
sebagai psikolog pendidikan, assesment merupakan bagian dari pekerjaannya. Oleh
karena itu dalam hal alat tes psikologi yang akan digunakan, psikolog
pendidikan dapat menggunakan alat tes psikologis. Diagnosa yang digunakan oleh psikolog
pendidikan adalah terkait dengan mengembangkan murid agar dapat lebih baik
didalam mengikuti pendidikannya. Oleh karena itu, kompetensi khusus yang harus
dimiliki oleh psikolog pendidikan adalah:
- Mampu melakukan assesment dan pengukuran psikologi, ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang psikolog pendidikan. Untuk dapat mengetahui tentang kondisi psikologis murid, maka seorang psikolog pendidikan harus melakukan assesment. Psikolog pendidikan harus memahami penyusunan alat ukur psikolgi.
- Mampu mengembangkan atau melakukan intervensi psikologis pada murid. Seorang psikolog pendidikan hendaknya dapat melakukan psikoterapi dan konseling psikologi.
- Mampu melakukan pelatihan yang diperlukan untuk pengembangan guru dalam menangani murid.
- Mampu melakukan konsultasi yang berkaitan dengan institusi sekolah dan sistem pendidikan yang ada di sekolah.
- Mampu mengembangkan komunikasi yang baik dengan murid dan orang tua murid.
- Mampu mengembangkan relasi sosial dan ketrampilan sosial. Kompetensi sosial ini diperlukan oleh psikolog pendidikan untuk melakukan interaksi sosial dengan murid, orang tua, guru, dan kepala sekolah.
- Mampu melakukan penelitian terapan psikologi pendidikan. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan profesinya, seorang psikolog pendidikan dapat melakukan penelitian terapan yang menuntut kerjasama dengan disiplin ilmu lain.
Adapun lapangan kerja psikolog pendidikan,
yaitu:
- Manajer Training and Development di BUMN, Swasta dan Pemerintahan
- Psikolog Sekolah (Bimbingan Belajar, Play group, TK, SD, SLTP, SMU, dan Perguruan Tinggi)
- Konsultan Pendidikan di ABRI dan POLRI
2. Guru Bimbingan dan Konseling menempati
bidang pembimbingan siswa dalam keseluruhan, proses dan kegiatan pendidikan.
Pemberian bimbingan konseling kepada siswa agar masing-masing siswa dapat
berkembang menjadi pribadi yang mandiri secara optimal. Bimbingan konseling
dapat berfungsi pengembangan artinya, bimbingan yang diberikan dapat membantu
para siswa dalam mengembangkan keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan
mantap.
a. Tugas Guru BK/Konselor Menurut PP No. 74
Tahun 2008
Guru bimbingan konseling /konselor
memiliki tugas, tanggungjawab, wewenang dalam pelaksanaan pembimbingan
konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan konseling /konselor
terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah.
- Tugas guru bimbingan konseling/konselor yaitu membantu peserta didik dalam:
1)
Pengembangan
kehidupan pribadi, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam
memahami serta menilai bakat dan minat.
2)
Pengembangan
kehidupan sosial, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan
industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan, dan bermartabat.
3)
Pengembangan
kemampuan belajar, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah
secara mandiri.
4)
Pengembangan
karir, yaitu bidang pembimbingan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
3.
Perbandingan Psikolog Pendidikan dengan Guru Bimbingan dan Konseling
Psikolog (termasuk
psikolog pendidikan) adalah seorang sarjana psikologi yang telah menjalani
pendidikan profesi dan berhak membuka praktek, termasuk praktek konseling,
namun tidak berkompeten mengeluarkan resep obat. Psikologi mempelajari perilaku
manusia secara umum dan terbagi atas enam bidang, yaitu Psikologi Industri
& Organisasi, Psikologi Perkembangan, Psikologi Pendidikan, Psikologi
Sosial, Psikologi Klinis dan Psikologi Eksperimen.
Sedangkan, Konselor adalah seseorang
yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan
minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
(PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai
organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN).
Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor
tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan
konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak
terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah pada bidang
industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum
di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas dan
bertanggungjawab memberikan bimbingan konseling kepada peserta didik di satuan
pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak
diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.
Secara umum, perbandingan
(perbedaan dan persamaan) antara psikolog pendidikan dengan guru BK/BP, dapat
dilihat dalam tabel berikut:
No.
|
Aspek Perbandingan
|
Psikolog Pendidikan
|
Guru BK/BP
|
1
|
Jenjang
Pendidikan
|
Sarjana psikologi yang telah menjalani pendidikan
profesi (berhak membuka praktek)
|
Minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan
Penyuluhan (BP)
|
2
|
Ruang Lingkup
Gerakan
|
Pendidikan
|
Pendidikan
|
3
|
Tugas
|
Membantu sekolah secara keseluruhan, sehingga menjadi
lebih efektif dalam mendukung kebutuhan khusus dari murid dalam pendidikan,
mengembangkan prosedur perilaku yang efektif, dan mengembangkan kebijakan
lebih efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas sekolah
|
Menempati bidang
pembimbingan siswa dalam keseluruhan proses dan kegiatan pendidikan, yaitu pengembangan
diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan
kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah
|
4
|
Lapangan
Pekerjaan
|
Manajer Training and Development, Psikolog Sekolah,
dan Konsultan Pendidikan
|
Terutama dalam konseling
di bidang pendidikan, tetapi juga merambah bidang industri dan organisasi,
penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat
|
5
|
Efek terhadap anak
didik
|
Meningkatkan atau
mengembangkan kehidupan anak secara positif
|
Mengembangkan hal-hal
yang terdapat dalam diri anak didik secara optimal agar dapat mengoptimalkan
potensinya bagi dirinya sendiri, lingkungan, dan masyarakat umum
|
Referensi:
Santrock,
John W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana
http://www.andragogi.com/document/psikologi_pendidikan.htm
(Diakses pada tanggal 7 Februari 2011, pukul 15.47)
Depdiknas. 2009. Pedoman
Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas. [Versi elektronik]. Artikel Pendidikan
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Jakarta
(Diakses pada tanggal 9 Februari 2011, pukul 08.57 WIB dari
http://tempointeraktif.com/)
http://id.wikipedia.org/wiki/Konselor
(Diakses pada tanggal 10 Februari 2011, pukul 21.00 WIB)
http://wasispribadi.blogspot.co.id/2012/12/perbedaanguru-bk-dan-psikolog-di-lihat.html?m=1
(Diakses pada tanggal 10 Februari 2011, pukul 21.00 WIB)
Komentar
Posting Komentar