Education
Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan adalah pondasi atau
landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat melakukan perubahan
sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada
lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar
apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan
supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan
sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup tidak
tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang menggembirakan. Dasar
atau landasan pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu :
Pandangan Islam
·
Al-qur’an.
Al-qur’an merupakan pedoman
tertinggi yang manjadi petunjuk dan dasar kita hidup di dunia. Dalam Al-qur’an
kita bisa menemukan semua permasalahan hidup termasuk pendidikan dan ilmu
pengetahuan.
·
Hadist
Hadist merupan pedoman kita setalah
Al-qur’an, dengan demikian hadist juga merupakan dasar atau elemen dalam
pendidikan.
Nilai-nilai Sosial kemasyarakatan
yang tidak bertentangan dengan Al-qur’an dan Hadist.
Secara Umum
·
Religius
Merupaken elemen atau dasar
pendidikan yang paling pokok, disini ditanamkan nilai nilai agama islam (iman,
akidah dan akhlak) sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam pendidikan
·
Ideologis
Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa
kita yakni nya pancasila dan berdasarkan kepada UUD 1945. Dan intinya adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
·
Ekonomis
Pendidikan bisa dijadikan sebagai
suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari segala
bentuk kebodohan dan kemiskinan.
·
Politis
Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.
·
Teknologis
Dunia telah mengalami eksplosit ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran
dalam kemajuan dunia pendidikan.
Psikologis
dan Pedagogis
Tugas pendidikan sekolah yang utama
adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan
motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang
hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya
adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
Sosial
Budaya
Mengacu kepada hubungan antara
individu dengan individu lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Begitu
juga hal nya dengan budaya, budaya masyarakat sangat berperan dalam proses
pendidikan, karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial
budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.
http://aisyah-iskandar.blogspot.co.id/2011/06/makalah-dasar-dasar-pendidikan.html
1.
Pengertian Pendidikan Dalam Arti
Sempit
Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses
interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di
masyarakat. Namun pendidikan dalam arti sempit sering diartikan sekolah
(pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal,
segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh
terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.
Dalam arti sempit, pendidikan memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta didik.
1. Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta didik.
Sebagaimana kita maklumi, tujuan pendidikan suatu
sekolah atau tujuan pendidikan suatu kegiatan belajar-mengajar di sekolah tidak
dirumuskan dan ditetapkan oleh para siswanya.
2.
Lamanya waktu pendidikan bagi setiap
individu dalam masyarakat cukup bervariasi, mungkin kurang atau sama dengan enam
tahun, sembilan tahun bahkan lebih dari itu. Namun demikian terdapat titik
terminal pendidikan yang ditetapkan dalam satuan waktu.
Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau di dalam lingkungan khusus yang diciptakan secara sengaja untuk pendidikan dalam konteks program pendidikan sekolah. Dalam pengertian sempit, pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi peserta didik (siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi). Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar yang terprogram dan bersifat formal atau disengaja untuk pendidikan dan terkontrol.
Dalam pengertian sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik profesional atau guru.
Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau di dalam lingkungan khusus yang diciptakan secara sengaja untuk pendidikan dalam konteks program pendidikan sekolah. Dalam pengertian sempit, pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi peserta didik (siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi). Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar yang terprogram dan bersifat formal atau disengaja untuk pendidikan dan terkontrol.
Dalam pengertian sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik profesional atau guru.
Setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang
berbeda.
1. Berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu
1. Berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu
menghasilkan perbedaan pula mengenai konsep atau
definisi yang identik dengan
pendidikan.
2. Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendidikan identik dengan sosialisasi
2. Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendidikan identik dengan sosialisasi
(socialization).
3. Berdasarkan pendekatan antropologi, pendidikan identik dengan enkulturasi
3. Berdasarkan pendekatan antropologi, pendidikan identik dengan enkulturasi
(enculturation).
4. Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal pada
4. Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal pada
diri manusia (human investment).
5. Berdasarkan pendekatan politik, pendidikan identik dengan civilisasi (civilization).
6. Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik dengan personalisasi atau
5. Berdasarkan pendekatan politik, pendidikan identik dengan civilisasi (civilization).
6. Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik dengan personalisasi atau
individualisasi (personalization atau
individualization).
7. Berdasarkan pendekatan biologi, pendidikan identik dengan adaptasi (adaptation).
7. Berdasarkan pendekatan biologi, pendidikan identik dengan adaptasi (adaptation).
2. Pengertian Pendidikan
Dalam Arti Luas
pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses
interaksi antara manusia sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta,
lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik dan
sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan hidup (segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang
hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu
proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak
manusia lahir).
Jadi pendidikan dalam arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life is education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu.
Dalam arti luas, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
Jadi pendidikan dalam arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life is education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu.
Dalam arti luas, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Tujuan pendidikan sama dengan tujuan
hidup individu, tidak ditentukan oleh orang lain.
2.
Pendidikan berlangsung kapan pun,
artinya berlangsung sepanjang hayat (life long education). Karena itu
pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan individu yang bersifat multi
dimensi, baik dalam hubungan individu dengan Tuhannya, sesama manusia, alam,
bahkan dengan dirinya sendiri.
3.
Dalam hubungan yang besifat multi
dimensi itu, pendidikan berlangsung melalui berbagai bentuk kegiatan, tindakan,
dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja untuk pendidikan maupun yang
tidak disengaja untuk pendidikan.
4.
Berlangsung bagi siapa pun. Setiap
individu anak-anak atau pun orang dewasa, siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/
mahasiswa dididik atau mendidik diri.
5.
Pendidikan berlangsung dimana pun.
Pendidikan tidak terbatas pada schooling saja. Pendidikan berlangsung di dalam
keluarga, sekolah, masyarakat, dan di dalam lingkungan alam dimana individu
berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas pada pendidik profesional.
6.
Pengertian
Pendidikan Alternatif. Pendidikan alternatif adalah segala macam pendidikan
yang beda dari bentuk pendidikan tradisional. Jadi di model pendidikan
alternatif, tidak terikat sama satu sekolah dan biasanya kurikulumnya pun disesuaikan,
tidak sama dengan sekolah pada umumnya.
Menurut Jery Mintz, pendidikan alternatif dapat
dikategorikan dalam empat bentuk, yaitu:
1.
Sekolah publik pilihan (public
choice):
Yang dimaksud dengan sekolah publik pilihan adalah
lembaga pendidikan dengan biaya negara atau biasa kita sebut sekolah negeri
yang menyelenggarakan program belajar dan pembelajaran yang berbeda dengan
dengan program regular/konvensional, namun mengikuti tetap sejumlah aturan baku
yang telah ditentukan. Contoh, sekolah publik pilihan adalah sekolah
terbuka/korespondensi (jarak jauh). Kondisi sekarang adalah SMP Terbuka, SMU
Terbuka, Universitas Terbuka.
2.
Sekolah/lembaga pendidikan publik
untuk siswa bermasalah (student at risk):
Pengertian “siswa bermasalah” di sini meliputi mereka
yang:
– Tinggal
kelas karena lambat belajar,
– ‘Nakal’
atau mengganggu lingkungan (termasuk mereka yang sedang menjalani masa
pemasyarakatan di Lembaga Permasyarakatan Anak),
– Korban
penyalahgunaan narkoba,
– Korban
trauma dalam keluarga karena perceraian orang tua, ekonomi, konflik
etnis/budaya (termasuk bagi anak suku terasing, anak
jalanan, dan anak gelandangan),
– Putus
sekolah karena berbagai sebab lain,
– Belum
pernah mengikuti program sebelumnya
3.
Sekolah/lembaga pendidikan
swasta/independen:
Macam pendidikan alternatif yang kali ini mempunyai
jenis, bentuk, dan program yang sangat beragam, termasuk di dalamnya:
– Program
pendidikan bercirikan agama seperti pesantren dan sekolah minggu
– Lembaga
pendidikan bercirikan keterampilan fungsional seperti kursus atau magang
– Lembaga
pendidikan dengan program perawatan atau pendidikan usia dini seperti
penitipan anak, kelompok bermain, dan taman
kanak-kanak
4.
Pendidikan di rumah (home-based schooling):
Termasuk dalam kategori ini adalah pendidikan yang
diselenggarakan oleh keluarga sendiri terhadap anggota keluarganya yang masih
dalam usia sekolah, misalnya dari kakak ke adik, orangtua ke anak, antarsepupu,
keponakan, dan lain sebagainya. Pendidikan ini diselenggarakan sendiri oleh
orangtua/keluarga dengan berbagai pertimbangan, seperti: menjaga
anak-anak dari kontaminasi aliran atau falsafah hidup yang bertentangan dengan
tradisi keluarga (misalnya pendidikan yang diberikan keluarga yang menganut
fundalisme agama atau kepercayaan tertentu); menjaga anak-anak agar
selamat/aman dari pengaruh negatif lingkungan; menyelamatkan anak-anak secara
fisik maupun mental dari kelompok sebayanya; menghemat biaya pendidikan; dan
berbagai alasan lainnya.
3. Pengertian Ilmu Pendidikan
Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prsesembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak
dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan
dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar
kebudayaan melewati generasi.
Ilmu Pendidikanadalah Ilmu yang mempelajari serta
memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang di usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan: Proses, cara,
pembuatan mendidik.
Definisi yang terpenting:
– Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran, dan
toleransi
– Meningkatkan “Questioning skills” dan kemampuan menganalisakan sesuatu
– Meningkatkan “Questioning skills” dan kemampuan menganalisakan sesuatu
termasuk pendidikannya Meningkatkan kedewasaan
individu.
https://asriny.wordpress.com/2016/12/22/pengertian-pendidikan-dalam-arti-sempit-arti-luas-dan-ilmu-pendidikan/
Komentar
Posting Komentar